Kelas : 3EA26
NPM : 16213247
TULISAN III PERILAKU KONSUMEN
Preferensi konsumen diartikan sebagai pilihan untuk memiliki atau
tidak oleh seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang
dikonsumsi. Menurut Kotler (2002), preferensi konsumen menunjukkan
kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Teori
preferensi ini digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan dari
konsumen. Misalnya, seseorang ingin mengkonsumsi produk dengan sumber
daya terbatas maka ia harus memilih alternatif sehingga nilai guna atau
utilitas yang diperoleh menjadi optimal. Preferensi konsumen berhubungan
erat dengan permasalahan penetapan pilihan. Hubungan preferensi ini
diasumsikan memiliki tiga sifat dasar, yaitu:- Kelengkapan (completeness)
A lebih disukai daripada Bb.
B lebih disukai daripada Ac.
A dan B sama-sama disukai.
- Transaksi (transaction)
- Kontinuitas (continuity)
Preferensi konsumen terhadap suatu barang dapat diketahui dengan menentukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang sebagai pertimbangannya untuk memilih barang tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor demografis, faktor lingkungan, faktor kegunaan/manfaat, dan faktor lainnya. Penilaian terhadap produk menggambarkan sikap konsumen terhadap produk tersebut dan sekaligus dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk.
Kombinasi konsumsi
kombinasi konsumsi (market baskets): Komposisi jumlah dari dua atau banyak barang yang dikonsumsi.
Asumsi Dasar Preferensi
- Lengkap (Completeness): Konsumen dapat membandingkan dan memperingkat (meranking) semua kemungkinan kombinasi konsumsinya. Dari dua kombinasi A dan B misalnya, konsumen mungkin lebih suka (prefer) A daripada B, atau B daripada A, atau memiliki preferensi yang sama (indifferent) terhadap keduanya. Dengan preferensi yang sama, dimaksudkan konsumen akan memperoleh kepuasan yang sama dari kedua kombinasi tersebut. Perhatikan bahwa preferensi mengabaikan biaya. Seorang konsumen mungkin lebih suka steak daripada hamburger karena lebih murah.
- Transitip (Transitivity): Transitip berarti jika seorang konsumen lebih menyukai A daripada B, dan B daripada C, maka ia juga akan lebih suka A daripada C. Dengan kata lain, transitip menekankan pada konsistensi konsumen.
- Banyak lebih baik daripada sedikit: Barang diasumsikan selalu dibutuhkan, sehingga konsumen selalu lebih menyukai banyak barang daripada sedikit barang. Dengan kata lain, konsumen tidak pernah terpuaskan; banyak selalu lebih baik, bahkan meski hanya sedikit lebih baik.
Sumber : https://meriana74hocwi.wordpress.com/2013/01/02/perilaku-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar