Nama : Mutiara Wahyu Sekartaji
Kelas : 2EA26
NPM : 16213247
Tugas
I Pendidikan Kewarganegaraan
1.
Jelaskan mengapa ideologi pancasila
bukan merupakan ideologi campuran dari ideologi sosialisme maupun liberal!
Jawab : Karena Pancasila Sebagai
Ideologi Terbuka. Pancasila merupakan ideologi nasional negara Indonesia.
Secara umum ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan
yang menyeluruh serta sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku
sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan politik,
pertahanan, kemanan, sosial, kebudayaan, dan keagamaan.Makna ideologi di
Indonesia tercermin pada falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu
Pancasila. Karena, Pancasila mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh
bangsa Indonesia di yakini paling benar. Pancasila sebagai ideologi negara
tercantum dalam pembukaan UUD 1945, walaupun UUD 1945 telah mengalami beberapa
kali perubahan (amandemen), Pancasila tetap menduduki posisi sebagai ideologi
nasional dalam UUD 1945. Ideologi berasal dari Kata Yunani Idein artinya
melihat dan logia yang berarti kata, ajaran. Ideologi secara praktis diartikan
sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai- nilai dan tujuan- tujuan serta
sarana- sarana pokok untuk mencapainya.Jika diterapkan untuk negara, maka
ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan- gagasan dasar yang disusun secara
sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik
sebagai individu, sosial maupun dalam kehidupan bernegara.
2. Terkadang
identitas nasional bersebrangan dengan identitas pribadi. Bagaimana sebaiknya
saudara mengharmoniskan kedua hal tersebut sehingga berjalan berdampingan?
Jawab : Menurut saya mengharmoniskannya dengan
cara menghilangkan sifat egois yang ada didalam diri kita, dan lebih
mementingkan kepentingan bersama. Selain itu dengan cara menghargai dan
menghormati masing-masing kepribadian individu. Dengan kita terbiasa berpikir
demikian, maka rasa nasional itupun lahir sendirinya didalam diri kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar