Pengangguran
atau tuna karya adalaha istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini
merupakan salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan
sampai detik ini, apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Bila kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak
bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang
sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat
dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat.
Pengangguran
yang terjadi di Indonesia merupakan masalah perekonomian yang cukup menyita
perhatian dari pemerintah. Penggangguran yang terjadi di Indonesia mempengaruhi
kegiatan perekonomian di berbagai sektor. Pengangguran juga menentukan laju
perekonomian di suatu negara. Pengangguran ini terjadi akibat banyak faktor,
salah satunya kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
Dampak
dari pengangguran tingkat kriminalitas dapat meningkat secara signifikan,
dikarenakan banyak penggangguran yang tetap harus memenuhi kebutuhan ekonominya
sehari-hari. Selain kriminalitas, penganguran juga mempengaruhi stabilitas
ekonomi dan politik. Sehingga, masalah pengangguran tidak bisa dianggap remeh
dan membutuhkan penanganan yang serius dari pemerintah.
Perekonomian
Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi
ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran
erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada,
otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu
persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika
pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap
1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta
pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak
memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia
bertambah.
Angka
pengangguran di Indonesia pada 2010 diperkirakan masih akan berada di kisaran
10 persen. Target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai
tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. "Anggaran
belanja negara yang kurang dalam peningkatan infrastruktur jelas tidak bisa
menekan angka pengangguran. Jenis dan macam pengangguran pun ada beberapa, di
antaranya adalah: Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment),
Pengangguran Struktural (Structural Unemployment), Pengangguran Musiman
(Seasonal Unemployment), dan Pengangguran Siklikal.
Dalam
makalah ini akan diulas sebagian kecil masalah pengangguran di Indonesia dan
memberikan sedikit bantuan solusi yang diharapkan akan membantu dalam
menanggulangi masalah perekonomian pengangguran di Indonesia.
Berikut ini
adalah beberapa penyebab yang menyebabkan menjamurnya para penganggur di
Indonesia.
·
Penduduk yang relatif banyak. Semakin banyaknya jumlah
penduduk di Indonesia, tentunya membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan
social. Kepadatan penduduk ini juga akan berdampak pada pertambahan jumlah
pengangguran.
·
Pendidikan dan keterampilan yang rendah. Syarat
seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tentunya harus
dimodali dengan pendidikan dan keterampilan yang bagus. Kalau tidak, jangan
harap kita bisa dapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu banyaknya
lulusan-lulusan SMP, SMA maupun perguruan tinggi lainnya di tiap tahunnya,
hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan menghiasi dunia pekerjaan.
·
Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta
dunia kerja. Sama halnya dengan poin kedua, ketidakterpenuhinya
persyaratan yang diminta dunia kerja seperti pendidikan dan keterampilan yang
bagus hanya akan menambahi jumlah pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang
kompetensi pencari kerja yang tidak sesuai dengan pasar kerja.
·
Terbatasnya lapangan kerja yang ada. Laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lulusan yang banyak sekali tiap tahunnya
sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang disediakan.
Hal ini menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
·
Teknologi yang semakin modern. Di era globalisasi ini,
teknologi sudah sulit dijauhkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kehadirannya
begitu penting. Suatu pekerjaan akan lebih cepat selesai, akurat, dan efisien
dengan menggunakan teknologi. Biaya yang dikeluarkan pun sedikit lebih
menguntungkan dibandingkan dengan menyerap tenaga kerja yang banyak namun tidak
efisien dalam waktu pengerjaan.
·
Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan
sistem pegawai kontrak (outsourcing). Perusahaan-perusahaan saat
ini lebih sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan
mereka. Apabila mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya
tunjangan ataupun dana pension kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja.
Namun dengan sistem pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil
pegawainya ketika butuh atau sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya
lagi setelah proyek tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan
tidak perlu membuang biaya besar. Namun sistem ini membuat munculnya
pengangguran
· Adanya
pemutusan kerja dari perusahaan biasanya disebabkan antara lain;
perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau
keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan
dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Bisa juga dikarenakan perusahaan yang
bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet atau tidak mampu mengangsur
pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa
ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya
nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya
ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup,
kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga
negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak
bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan
moral). Sehingga erat sekali hubungan antara penganggursan dengan bagaimana
keadaan perekonomian suatu Negara.
·
Pemulangan TKI ke Indonesia. TKI yang bermasalah di luar
negeri sehingga harus di deportasi ke daerah asalnya tentunya hanya akan
menambah daftar panjang para penganggur di Indonesia. Padahal sebenarnya
diharapkan TKI tersebut dapat membantu pemerintah mengurangi jumlah
pengangguran di negeri ini dan menambah devisa Negara.
·
Penyediaan dan pemanfaat tenaga kerja antar daerah tidak
seimbang. Jumlah angkatan
kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan
di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat
mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan
dari suatu negara ke negara lainnya.
Tentunya
permasalahan ini akan membawa dampak yang buruk bagi kestabilan perekonomian
Negara. Dan dampak-dampak negative lainnya diantaranya:
·
Timbulnya kemiskinan. Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan
bisa memperoleh penghasilan. Bagaimana mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan
sehari-harinya. Seseorang dikatakan miskin apabila pendapatan perharinya
dibawah Rp 7.500 perharinya (berdasarkan standar Indonesia) sementar berdasarkan
standar kemiskinan PBB yaitu pendapatan perharinya di bawah $2 (sekitar Rp
17.400 apabila $1=Rp 8.700).
·
Makin beragamnya tindak pidana criminal. Seseorang pasti dituntut untuk
memenuhi kebutuhan pokok dalam hidupnya terutama makan untuk tetap bisa
bertahan hidup. Namun seorang pengangguran dalam keadaan terdesak bisa saja
melakukan tindakan criminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan
sampai membunuh demi mendapat sesuap nasi.
·
Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak
dan sebagainya. Selain maraknya tindak pidana krimanal, akan bertambah pula
para pengamen atau pengemis yang kadang kelakuannya mulai meresahkan warga.
Karena mereka tak segan-segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak
diberi uang.
·
Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi
dan perebutan kekuasaan.
·
Terganggunya kondisi psikis seseorang. Misalnya, terjadi pembunuhan
akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan perampokan akibat masalah
ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak
terkena busung lapar.
· Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran
bisa menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai
masyarakat akan lebih rendah dapipada pendapatan potensial (yang
seharusnya)> oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun
akan lebih rendah.
·
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sector pajak
berkurang. Hal ini terjadi
karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian
menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian pajak
yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk
kegiatan ekonomi pemerintaha pun akan berkutang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
·
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.Adanya pengangguran akan menyebabkan daya
beli masyarakat akan berkurang
sehingga permintaan terhadap barang-barang produksi akan berkuran. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan
Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru.
Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak
akan terpacu.
Pengangguran
dapat dihambat pertumbuhannya dengan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
·
Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya bisa diwujudkan
dengan memberdayakan sektor informal padat karya, home industry.
·
Menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Diharapkan dengan demikian para
lulusan sekolah ataupun perguruan tinggi tidak hanya memiliki tujuan sebagai
pegawai saja, namun lebih baik apabila mereka membuat usaha-usaha yang dapat
menyerap tenaga kerja sehingga dengan demikian membantu pemerintah dalam
mengatasi jumlah pengangguran yang kian banyak. Dan bisa kita lihat akhir-akhir
ini, sudah banyak sekali lulusan muda berbakat yang sukses melakukan kegiatan
usaha.
·
Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah
keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
·
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang
kelebihan ke tempat atau sector ekonomi yang
kekurangan
Kebijakan-kebijakan
yang dilakukan pemerintah
·
Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan
manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta
pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing
di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha
yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang
mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan
peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
·
Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan
kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai
prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan
membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan.
Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
·
Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan
penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan
membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik
dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
·
Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu
banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing
maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan
disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif
untuk menciptakan lapangan kerja.
·
Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya
daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi
keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor
untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan
kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
·
Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan
usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi
tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah
karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau
Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan
baku berupa pelat baja.
·
Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah
pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan
kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk
padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian,
perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
·
Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar
negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.
Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan
diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
·
Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional
(Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas
pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah
para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
·
Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia
mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan
pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi
kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional
supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.
Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja
suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan
ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari
tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana
aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau
kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu
negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan, maka itu
menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan
baik. Namun tentunya dengan jumlah pengangguran yang terus membengkak akan
menghambat laju pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Dan hal ini tentunya tidak
bisa didiamkan terus menerus, pemerintah harus tanggap dalam menghadapi masalah
perekonomian yang paling kronis ini.
sumber:
http://mainartikel.blogspot.co.id/2014/12/pengangguran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar