Pentingnya Pendidikan Demokrasi Bagi
Terlaksananya Nilai-Nilai Demokrasi Di Indonesia
Dalam
kesempatan kali ini, untuk tugas yang ketiga dalam mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan kali ini saya akan menjelaskan “pentingnya pendidikan demokrasi
bagi terlaksananya nilai nilai demokrasi di Indonesia”. Sebelum membahas
pentingnya pendidikan demokrasi demi terlaksananya nilai nilai demokrasi
di negara Indonesia. Terlebih dahulu untuk mengerti apa itu pengertiannya
demokrasi. Demokrasi berasal dari 2 kata, yaitu demos yang berarti rakyat dan
kratos yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat atau yang lebih dikenal sebagai pemerinthan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
Demokrasi
ialah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut). Secara etimologis demokrasi
terbagi menjadi dua yaitu, demokrasi secara langsung dan secara tidak langsung.
Demokrasi langsung ialah mengikutsertakan warga negara dalam permusyawaratan
untuk menentukan kebijaksanaan umum dan undang-undang. Sedangkan demokrasi
secara tidak langsung ialah dilksanakan melalui sistem perwakilan, diangkat
dari pemilu.
Nilai
demokrasi sangat penting untuk kemajuan bangsa ini, karena dengan tertanamnya
nilai demokrasi dalam diri kita, dengan sendirinya kita akan memiliki rasa
persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan Negara ini. Mengenai hal itu,
seharusnya pendidikan demokrasi harus diajarkan kepada generasi muda sedini
mungkin.
Namun pada
kenyataannya, masa sekarang banyak yang belum menyadari arti penting dari nilai
demokrasi. Banyak warga Negara yang bertindak seenaknya, tak memikirkan hak dan
kewajiban diri sendiri ataupun orang lain. Jika sudah begitu tidak akan ada
rasa persatuan dan saling menghargai terhadap sesama. Hal itu akan berdampak
buruk kepada kelangsungan kedamaian di Negara ini.
Dari tingkat sekolah dasar kita seharusnya lebih
diajarkan tentang pentingnya nilai demokrasi untuk diri sendiri dan untuk
Negara ini. Kalau dari kecil kita telah menyadari betapa pentingnya arti
demokrasi bagi suatu bangsa, maka masa depan pun akan diperkuat oleh generasi
muda yang siap memperjuangkan Negara ini dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan
imbalan apapun.
Asumsi tentang pendidikan sebagai sarana dan instrumen
untuk mengalihkan ilmu pengetahuan bukan hanya telah mereduksi makna hakiki dan
fungsi pendidikan, tetapi juga menyepelekan warga didik dan arah ke
depan.Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi
manusia agar memiliki karakter, integritas, dan kompetensi yang bermakna dalam
kehidupan. Namun yang terjadi selama ini pendidikan masih terjebak pada
pandangan dan praktek yang tidak membangun ruang pembelajaran yang bisa
memperkaya nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran, kejujuran, dan keadaban. Dengan
demikian, sistem dan praktek pendidikan di negeri kita untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa gagal dalam membangun karakter bangsa dan kemuliaan hidup.
Membangun pribadi yang demokratis merupakan salah satu
fungsi pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam pasal 3 UU Nomor
20/2003 tentang Sisdiknas. Di tengah-tengah gencarnya tuntutan dan suara untuk
membangun Indonesia baru yang lebih demokratis di bawah pemerintahan yang
bersih, berwibawa dan reformatif justru banyak politisi yang berkarakter
oportunis, arogan dan mau menang sendiri, yang sangat bertentangan dengan
prinsip-prinsip demokrasi yang mengembangkan nilai kebebasan, kesamaan, persaudaraan,
kejujuran, dan keadilan. Padahal harus diakui, mereka memiliki kualifikasi
pendidikan formal yang tinggi. Fenomena ini tentu sangat menarik untuk disimak,
sebab ada kecenderungan asumsi, tinggi-rendahnya tingkat pendidikan kurang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tumbuhnya iklim demokrasi yang
sehat.
Secara prinsip demokrasi tercipta karena adanya saling
menghormati dan menghargai satu sama lain. Keadaan ini menciptakan suasana
kesetaraan tanpa sekat-sekat kesukuan, agama, derajat atau status ekonomi.
Dengan demikian manusia mempunyai ruang untuk mengekspresikan diri secara
bertanggung jawab. Situasi seperti inilah yang seharusnya dibangun dalam dunia
pendidikan, anak diajak untuk mengembangkan potensi diri.
Seperti sebuah negara, sekolah juga merupakan suatu
organisasi, layaknya masyarakat mini yang memiliki warga dan peraturan. Sekolah
merupakan sebuah organisasi, yakni unit sosial yang sengaja dibentuk oleh
beberapa orang yang satu sama lain berkoordinasi dalam melaksanakan tujuannya untuk
mencapai tujuan bersama. Tujuannya yaitu mendidik anak-anak dan mengantarkan
mereka menuju fase kedewasaan, agar mereka mandiri baik secara psikologis,
biologis, maupun sosial. Dalam pendidikan demokrasi menekankan pada
pengembangan ketrampilan intelektual, ketrampilan pribadi dan sosial. Dalam
dunia pendidikan haruslah ada tuntutan kepada sekolah untuk mentransfer
pengajaran yang bersifat akademis ke dalam realitas kehidupan yang luas di
masyarakat.
Demokrasi di sekolah dapat diartikan sebagai pelaksanaan
seluruh kegiatan di sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Mekanisme
berdemokrasi dalam politik tidak sepenuhnya sesuai dengan mekanisme dalam
kepemimpinan lembaga pendidikan, namun secara substantif, sekolah demokratis
adalah membawa semangat demokrasi tersebut dalam perencanaan, pengelolaan dan
evaluasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan nilai-nilai
Demokrasi Pancasila.
Jika dari sekolah sudah mengerti nilai demokrasi, maka
pada tingkat lebih tinggi atau jenjang universitas akan diterapkan oleh
generasi. Walaupun pada kenyataannya banyak generasi muda yang masih belum
menyadari arti pentingnya demokrasi.
Banyak dari mereka masih mementingkan diri sendiri tanpa peduli
sesamanya. Jika sudah begitu tidak aka nada nilai-nilai demokrasi dalam diri
mereka.
Selain dari sekolah atau universitas, kita juga harus
menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus
menanamkan rasa tanggung jawab kepada diri sendiri dan untuk kelangsungan
kedamaian Negara ini. Kita juga harus peduli keadaan dalam Negara ini dari
pemimpin, pejabat, maupun dalam sesama manusia. Jika salah satunya melakukan
kesalahan harus diingatkan tak memandang harta dan jabatan.
Berbicara dalam menerapkan nilai demokarasi dalam
kehidupan sehari-sehari, banyak yang masih acuh tak acuh terhadap sesama. Masih
banyak yang ingin menang sendiri tanpa memikirkan akibat kedepannya. Cukup
sulit untuk merubah itu semua kecuali timbul kesadaran dari dalam diri sendiri
untuk merubahnya. Untuk itu diperlukan adanya pendidikan demokrasi dalam
masa-masa menempuh pendidikan.
Sudah jelas tentang pentingnya nilai demokrasi yang
harus diajarkan pada masa pendidikan sesorang, agar tertanam dalam dirinya
sifat-sifat yang tidak mementingkan diri sendiri tetapi lebih mendahulukan
kepentingan bersama. Kalau sudah tercipta hal yang demikian bisa dibayangkan
betapa damai dan tenteramnya Negara ini. Negara akan dipenuhi oleh rasa saling
menghargai dan menghormati, dan tak ada rasa saling ingin menjatuhkan untuk
mendapatkan sesuatu.
Referensi :